Sabtu, 17 April 2010

Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......

Ancient times my friends and i took some photos ahhahahah....(LOL) remember this photo taken at birthdays Suci Larasati Siddik

Tanjung Priok, Spiral Kekerasan, dan Kita


Bung,

KORBAN JATUH lagi di Tanjung Priok. Berawal dari niat penguasa melalui Satpol PP menggusur lahan sengketa di mana ada makam yang konon keramat—Mbak Priok. Warga tak terima. Bentrok fisik tak terelakkan. Korban nyawa jatuh. Korban luka-luka berpuluh.

Duapuluh enam tahun sebelumnya, September 1984, kerusuhan juga pernah terjadi di Tanjung Priok. Konon berawal dari seorang aparat yang menutupi poster yang bertuliskan, ”wanita muslim wajib pakai jilbab” dengan koran yang telah dicelup air got. Warga tak terima, beberapa orang ditangkap oleh militer itu. Reaksi selanjutnya warga meminta agar anggotanya yang ditangkap dilepaskan—kalau tidak mereka akan mengerahkan massa. Karena tak ditanggapi, massa marah, kerusuhan pun terjadi, korban tak terelakkan. Isu yang berkembang menjadi penolakan rakyat terhadap azas tunggal pancasila, penolakan kerjasama dengan china, dan pembangkangan lain …

Tragedi 1984 itu dikenal dengan Pelanggaran HAM Tanjung Priok—sampai sekarang kasusnya dibuat mengambang. Kalaupun ada yang diadili—mengutip Yasraf A Pilliang—cumalah bayang-bayang, bukan kasus sekaligu aktor sesungguhnya. Yang barusan terjadi, 2010, biar mudah saya sebut saja Pelanggaran HAM Tanjung Priok II—walaupun untuk menetapkan itu harus ada investigasi dan pencarian fakta-fakta di lapangan.

Saya bukan ahli HAM, tapi sedikit banyak tahu, ketika negara menggunakan cara-cara kekerasan menghadapi rakyatnya bahkan sampai menimbulkan korban, bisa dipastikan sudah terjadi pelanggaran HAM disana. Apalagi tidak ada antisipasi yang cepat—padahal corak akan terjadi kerusuhan massa sudah dapat diduga.

Bung,

Mengapa bisa terjadi dua peristiwa di tempat—yang hampir—sama? Sama-sama menjatuhkan korban? Kenapa penguasa [dan juga rakyat] suka dengan cara-cara kekerasan untuk mengambil dan mempertahankan haknya?

Saya tak bisa menjawab semua itu. Tapi Dom Helder Camara, seorang aktivis anti kekerasan dari Brazilia, menjelaskan dengan teori spiral kekerasan. Jadi kekerasan yang yang dilakukan negara—bisa jadi dalam bentuk ketidakadilan—dibalas oleh rakyat dengan kekerasan, misalnya demo berdarah, pembangkangan, dll. Penguasa kemudia merespon itu dengan kekerasan juga—semisal Satpol PP, perpanjangan tangan penguasa itu, yang menggusur, memukul, menendang, … rakyat. Tentu rakyat tak diam, membalas lagi dengan kekerasan. Begitu selanjutnya.

“Ketika kekerasan susul-menyusul silih berganti, dunia jatuh ke dalam spiral kekerasan,” tegas Camara.

Bung,

Saya pikir bisa jadi spiral kekerasan itu yang telah terjadi di Tanjung Priok kemarin. Atau bahkan dalam kekerasan-kekerasan negara yang telah berlangsung selama ini. Sebenarnya kita telah terjebak dengan gulungan-gulungan spiral yang kian hari kian waktu bertambah besar dan menjerat dan menjepit tampa ampun. Akhirnya penguasa tak tahu lagi bagaimana menjalankan kekuasaanya kecuali dengan kekerasan. —bisa jadi—Juga kita.

Bung,

Kira-kira dengan apa kita memotong spiral itu?


NB:

Turut berduka-cita sedalam-dalamnya untuk orang-orang yang dikorban dalam kerusuhan Tanjung Priok.

Be a Normal


Normal adalah tidak berbeda dengan yang lain. Tidak aneh. Manusia berjalan menggunakan sepasang kaki, seekor kuda berlari dengan empat kakinya, itu normal.

Kalau begitu, siapa yang menetapkan manusia berjalan dengan sepasang kaki dan kuda berlari dengan empat kakinya?

Normal bukan ditetapkan, terjadi secara alamiah. Adaptif. Terjadi begitu saja.

Lalu bagaimana dengan orang yang dilahirkan buta? Apakah orang-orang akan menganggapnya normal?

Oh, tidak, tidak. Normal adalah proses generalisasi. Dari sebuah populasi lalu dengan metode-metode yang objektif dan akurat diambil beberapa sample yang mewakili populasi. Hasil amatan sample itulah normal. Jadi, dapat dikatakan bahwa normal adalah suatu hasil dari analisis statistika terhadap alam yang terjadi secara alamiah.

Bagaimana jika populasi itu adalah sebuah sekolah khusus tunanetra? Seluruh populasi adalah orang-orang buta. Apapun metode sampling yang digunakan, tentunya akan menghasilkan satu sample, orang buta. Lalu, disimpulkan buta adalah normal?

Bukan begitu, populasi yang digunakan haruslah semesta alam. Bukan sekumpulan kecil dari sebuah populasi yang besar. Untuk dapat menghasilkan normal, populasinya haruslah yang terbesar. Haruslah alam itu sendiri, karena normal itu alamiah.

Kalau begitu, kenapa normal ditetapkan demikian? Haruskah normal itu sebuah proses statistika dengan populasi terbesar, alamiah? Jadi, normal itu ditetapkan? Normal itu sebuah konvensi? Konvensi kalau orang buta adalah tidak normal, karena ada manusia yang tidak buta?

Ya. Menjadi normal ternyata hanyalah menjadi seperti apa yang telah di konvensikan. Buta adalah tidak normal, karena sample-sample yang mewakili populasi semesta adalah bukan orang-orang buta. Suatu saat, jika orang yang dapat melihat tinggal seorang saja, orang buta adalah normal.

Jadi, janganlah bersedih kawanku jika kau tidak bisa melihat. Jangan risau jika kau dianggap tidak normal. Tidak normal berarti diluar kebiasaan. Di luar kebiasaan berarti luar biasa. Luar biasa itu hebat. Bergembiralah kawan, ternyata kau orang yang hebat. Kau masih bisa menatap hidup walaupun tidak bisa melihat, kau sungguh hebat, amazing, sobat.

Aku menentukan Aku


Waktu cepat berputar, sulit menghentikan gerakannya, karena ya, memang itulah waktu. Berputar terus hingga kadang aku kelelahan mengejarnya, kesusahan menggapainya, tapi bagaimanapun tetap harus digapai dan dikejar. Lari jauh meninggalkan kemarin, terus mengejar yang esok. Kadang masih ku berlari mundur. Kakiku melangkah ke depan namun pandanganku tak henti menengok. Aku masih saja mengkhawatirkan yang lalu padahal yang terlewatkan itu tak sebegitunya penting untuk ditengok. Aku bingung akan arti dari memikirkan diri sendiri dan tak punya waktu untuk diri sendiri. Apa yang kulakukan sekarang? apakah menjalani sisi egoisme yang berlebihan, atau malah lupa mengisi kecukupan ego itu sendiri?.

Rasanya nggak ada yang sulit, dan rasanya nggak ada yang mustahil. Tapi diri dan pikiran kita sendiri yang menyulitkannya. Seperti aku, aku tahu aku bisa lari, tapi nyatanya aku masih saja berjalan pelan, pelan, pelan, dan belum juga sampai. Aku nggak menertawakan, aku nggak menangisi, aku hanya butuh lebih banyak energi pada batin, jiwa dan raga. Aku butuh itu dan aku tahu apa yang harus kulakukan. Mengisi kepercayaan diri, dan kepercayaan pada diri sendiri.

Ada apa dengan "MALAM MINGGU" ?

Sejenak saya melihat-lihat akun facebook saya, dan ternyata sebagian teman-teman saya banyak yang menulis dalam profilnya mengenai rencana-rencana di malam minggu, atau malah ada juga yang bertanya-tanya akan kemana malam minggu ini, bahkan ada yang kesal karena ternyata dia tidak kemana-mana pada malam minggu ini.

melihat tulisan profil teman-teman tersebut, saya jadi bertanya-tanya, sebenarnya ada apa seyh dengan malam minggu?

bila kita artikan secara normatif, memang malam minggu adalah malam yang sebenarnya biasa-biasa saj dengan malam-malam yang laian, mungkin perbedaan terbesar malam minggu denga malam yang lain adalah bahawa malam minggu adalah malam dimana adalah malam akir pekan, dmana pada hari minggu merupakan hari libur internasional, kecuali di beberapa negara, seperti Mesir yang liburnya pada hari jum’at.

mengingat hari malam minggu atau bis juga disebut sabtu malam adalah akhir pekan menjelang libur, maka memang banyak sekali tempat-tempat hiburan (bahasa gaulnya : hang out) yang beroperasi sampai tengah malam, atau bhakan sampai pagi.

Pergi bersama teman-teman, keluarga, atau bahkan pasangan merupakan suatu momen yang sangat menyenangkan di malam minggu, mungkin karena besoknya adalah hari libur, jadi tidak banyak pekerjaan yang dilakukan esoknya.

dari pantauan saya sendiri saja, setelah melewati beberapa malam minggu, sebuah gerai restoran cepat saji yang memang buka selama 24 jam, selalu dipenuhi oleh pengunjung, bahakan samapi lewat tengah malam pun selau dipenuhi oleh pengunjung. Pengelola tempat-tempat hiburan pun biasanya juga memanjakan pengunjungnya yang datang di malam minggu dengan menampilkan beberapa pertunjukkan khusus, lumayan lah sekalian melepas lelah dan penat setelah seminggu beraktifitas dengan rutinitas pekerjaan yang kadang-kadang bisa membuat stress.

malam minggu memang bagi sebagian orang memang dapat menciptakan sensasi tersendiri, tapi bagi sebagian orang yang tidak mempunyai rencana pada malam minggu pun masih banyak sebenarnya kegiatan bermanfaat yang dapat dilakukan, seperti mengakrabkan diri dengan keluarga. membaca. beribadah lebih banyak, atau malah bisa juga nongkrongi kost masing-masing..hehehehe…so, “Have a Nice Weekend”


Senin, 12 April 2010

saya suka.....meliahat gambar ini

Kamis, 08 April 2010

BODOH


Kuasa untuk memendam ini sudah di ambang batas, aku sudah tidak tahan lagi, sangat mengecewakan jika sesuatu yang kita kerjakan kurang di perhatikan apalagi kurang di hargai. Sesak tenyata dada ini melihat hal ini berhari-hari, ingin kucongkel matanya dan membenturkan kepalanya ke tembok sambil di masukin ke mesin penggiling biar habis sudah.... sangat tidak memuasakn sekali minggu ini banyak kebohongan yang aku tutup untuk tidak ku bicarakan ke DIA, sangat menyakitkan menipu dengan senyuman lalu berpaling pergi dari hadapanya, aku sudah tidak tahan harus seperti ini terus kenapa ini jadi susah untuk aku lakukakan kenapa dengan diriku ini, seperti ada anjing yang setiap hari masuk ke otakku dan mengencingi isi kepalaku, bodoh... inilah sebenarnya diriku.

Rabu, 07 April 2010

The Awesomeness




it is Dimitri Maksimov
Becoming officially and im his stalker
He's just effing greeaatthh!

Selasa, 06 April 2010

Tenggelam

Bosan dengan sepenggal cerita tentang cinta, hanya selalu itu saja yang jadi bahan perbincangan. Bla….bla….bla… sungguh membosankan. Yang lebih membosankan lagi kalau lihat perempuan cantik dangan atribut feminimnya, bokong berisi, dan polesan diwajahnya. Terlalu biasa untuk dilihat hal yang seperti itu yang cantik selalu ada dimana-mana. Tapi yang aku inginkan adalah cara kamu memandang aku yang selalu aku inginkan, wangimu yang tidak terlalu tajam, Caramu berkata tata bahasa, dan akhirnya aku menyadari aku tenggelam dalam cinta, sungguh dalam khayal Cuma ada kamu. Sudahlah, terlalu banyak hal yang aku inginkan, semoga esok menjadi kejutan yang menyenangkan.

Dialog

Dialog dengan diri sendiri sungguh menyebalkan, antara memilah mana yang harus dikerjakan. Terus berfikir tanpa ada tindakan sama saja bodoh. Ingin berbuat ini itu, toh semua itu hanya ada dipikiran saja bukan?!. Jadi sudah biarkan saja hingga menguap. Mungkin kamu tidak menyadari betapa takutnya kamu menghadapi masa depan, karena masa depan ditentukan hari ini. Hari ini sedang hujan, aktivitas apa yang akan kamu kerjakan?. Percuma mau kuliah juga pakaianmu pasti basah. Mending kita disini saja. Ayo kita tidur, dengan tidur mungkin kamu bisa lebih hidup dengan mimpi-mimpimu yang mengila kesana-sini. Kamu tidak takut akan masa depan, pasti. Kamu memiliki banyak kemampuan, kamu kuat, kamu sabar, dan banyak kawan tentunya Aku mungkin sedikit takut, tapi Cuma sedikit.Aku tahu, kamu takut tidak bisa memberi kekayaan yang cukup bukan. Karena hidup memang mencari materi bukan. Mungkin uang bisa membuat terpuruk tapi, kita butuh. Entahlah apa aku cukup naïf, tapi aku terlalu banyak inginnya dan malas mencari uang untuk memenuhi segala keinginanku. Jadi aku kubur semua keingian tentang materi, yang aku inginkan hanya bisa bahagia. Bahagiaku adalah membahagiakan orang-orang disekelilingku. Orang-orang yang aku sayangi. Huahahah….tapi nyatanya bukan begitu ah. Kamu selalu mencari mana yang lebih rame bukan?! Ayo ngaku saja. Hhmmm…(mengaguk-anggukan kepala dan hanya terdiam) Aku seperti itu aku ingin aku senang. Kalau begitu kamu egois dong. Sedikit ah,. Eh, tapi kamu benar aku memang egois dan plinplan. Apalagi..!! masih belum puas?! Saatnya mencari kegiatan lain selain ngobrol dengan dirisendiri. Perlu niatnya kuat untuk mendapatkan keinginan yang ada. Dan perlu paksaan menuju hal yang lebih baik.

Aku hanya seorang Aku


Mungkin ini bisa dibilang rasa malu yang aku rasakan. Terkadang aku merasa seperti anak kecil, terlihat menyebalkan memang. Tapi jiwa ini mengalir ke arah yang seperti itu, dan diri ini terbawa arus didalamnya. Aku sering mengalami suasana emosional yang kronis sehingga menyebabkan stuktur kepribadian aku tempramen. Tempramen disini maksudnya adalah mudahnya turun-naik sarana emosional. Aku lebih senang menyebutnya psiekspresionis. Maka dari itu maafkan aku. Maafkan aku yang senang melamun, berenang dalam pikiranku, terkadang suka melembarkan batu kecil kedalamnya sehingga menciptakan riak, riak yang bergelombang menjadikan kata-kata. Maafkan aku yang selalu mengeluh disampingmu, karena aku hanya ingin dimanja olehmu. Mungkin aku pun malu bertelanjang berlarian didepan banyak orang. Maafkan aku yang belum bisa berdiri sendiri, sebenarnya aku bukan penurut, aku hanya saja senang kalau aku diperintah. Dengan diperintah aku tahu ada orang yang peduli akan keberadaan aku. Bukannya aku tidak tahu, aku hanya ingin diberitahu. Maafkan aku yang menyukai hal-kal kecil yang kebanyakan orang pikir tidak penting. Seperti halnya, aku menyukai neutron dan proton yang melilit diantara sel atom. Semoga kamu bisa menerimaku sebagai “aku”.

Perkenalan Dengan Street Photography

Karenanya saya percaya kalau fotografi itu adalah seni melihat dan ruang publik adalah tempat di mana Tuhan selalu menyelipkan momen ajaib di setiap detiknya.




Street photography, suatu genre fotografi yang lagi terngiang-ngiang terus di pikiran saya setahun ini dan mulai menjalar turun ke hati. Pelan-pelan saya temui foto-foto yang membuat saya reflek kaget, “WOW!! ini sangat brilian, ada seuntai garis bayangan dan diatasnya dua orang berjalan, seolah bayangan itu ialah jembatan, lalu ada lagi sepasang kekasih bermesraan di semacam bangku penonton yang berjejer rapih, dan disudut lainya ada seorang tua yang terlihat memelas, seolah di dalamnya bercerita semacam drama percintaan, bagaimana bisa mendapat momen seperti ini, dan ditempat mana foto-foto ini diambil?”. Yah itulah street photography, semua adegan dalam foto itu terjadi jalan-jalan kota, di tempat-tempat umum, seperti pasar, mall, pantai, museum, trotoar jalan, dan setiap sisi kota lainya.

Rasa penasaran saya berlanjut, bertemu lah saya dengan salah satu buku elektronik Street Photography For the Purist yang ditulis oleh Chris Week, seorang fotografer street yang cukup ternama sepertinya. Melalui forum-forum fotografi di dunia maya, saya mulai menguak tentang genre foto yang satu ini. Juga saya menemukan Unposed.org, suatu wadah para penikmat dan pegelut street photography di Indonesia, rasanya ingin langsung gabung ketika lihat komunitas ini.

Street photography tidak terbatas pada jalanan, aspal, kendaraan bermotor, dan lalu lalangnya, melainkan lebih luas dari itu, kehidupan, dan segala interaksi yang terjadi didalamnya, yah street photography itu mengenai Interaksi, dan di jalanan atau lebih luas diartikan sebagai tempat umum adalah tempat interaksi-interaksi itu terjadi. Untuk menjadi seorang street photographer kita harus bisa menjadi bagian dari lingkungan sekitar kita, mengamati setiap hal yang ada, dari mulai garis, bayangan, bentuk dari suatu benda, manusia, dan segala unsur kehidupan. Sudah pasti dengan kamera SLR dengan lensa range 300mm kita tidak akan mendapatkan “feel” dari kehidupan sekitar, majulah mendekat!



Tidak seperti genre fotografi lainya seperti landscape dan foto model, dalam street photography semua foto didapat secara candid, tidak terencana. Jika dalam memotret landscape atau model kita harus memperhatikan detil dari objek yang akan kita foto. Kita pasti sebelumnya sudah tahu seluk beluk daerah yang akan kita datangi itu, kalau dalam foto model kita pun sudah tau seperti apa penampilan dari si model, apa yang akan dipakai, dan dia bagus untuk difoto dari suatu angel tertentu misalnya. Selain itu objek foto kita pun cenderung statis, tidak bergerak, tinggal mencari angel yang tepat, lalu jepret dengan teknis yang sempurna. Sedangkan di jalanan, tidak ada yang bisa kita lakukan, bahkan seorang koreografer pun tidak mungkin mengatur bagaimana orang-orang harus berjalan, juga tidak ada properti yang tersusun membentuk komposisi sesuai keinginan kita, kita hanyalah penonton, kita hanyalah pejalan kaki, yang dapat kita kontrol hanya lah panca indera kita.



Kalau melihat dari foto-foto om Affandi Agoes, salah satu pegiat foto di ruang publik, selalu menampilkan foto-foto yang unik hasil ekplorasi dan eksperimennya terhadap garis, bayangan, bayangan, refleksi dan kontras. Sangat cerdas, selalu membuat saya terkagum-kagum. Coba liat foto yang judulnya, hmmm, argh hampir semua fotonya Untitled, pokoknya ada satu foto yang menampilkan seseorang yang seolah-olah terjepit oleh bayangan dari bangunan-bangunan sekitar, sungguh pengamatan yang luar biasa.

Dalam street photography kejelian atau intuisi kita lah yang ditantang, intuisi untuk bisa memahami melalui melihat hal-hal yang ada di sekitar kita, lalu bereaksi ketika melihat objek menarik disaat momen yang menarik pula, lalu dapatlah kita foto yang “ajaib” itu. Elliot Erwitt, salah seorang legenda street photographer asalPerancis pernah berkata, “As a photographer you have to be invisible.” Seorang street photographer yang pandai tidak akan merusak ritme dari kehidupan yang ada disekitar mereka, tetap bergerak seolah-olah tidak ada kita disana.


Begitu juga ketika kita melihat foto-foto street, jika kita tidak memiliki imajinasi yang liat, tidak punya kepekaaan sosial, ketelitian, juga rasa humor maka kita tidak akan bisa memahami apa yang terbingkai, lebih baik hentikan niatmu untuk bertanya “POI nya apa ya?”

Lalu kenapa itu hitam putih?

Kebanyak dari foto-foto street memang dibalut dengan tonal hitam-putih. Alasannya ialah Dengan hitam putih kita lebih bisa mengekspose garis, bayangan, teksture serta komposisi. Selain itu, kesedehanaan dari hitam-putih itu membuat foto menjadi ringan. Dilain hal hitam-putih akan menguatkan karakter sehingga menampilkan kesan elegan dan artistik.

Sekilas memang hitam-putih menjadi sebuah identitas bagi setiap street photographer, namun itu tidaklah benar. Menurut saya pribadi hitam-putih adalah cara untuk menunjukan kesederhanaan, masalah kesan artistik adalah urusan nomor dua.

So, jangan terlalu mengidentikkan foto street itu cuma mengedepankan ke-BWannya. Liat lah lebih dalam, warnai tiap inchi dari foto itu dengan imajinasimu.

Jika kalian percaya kalau foto itu bisa berbicara, maka kalian butuh imajinasi untuk bisa mendengarnya. Selamat menikmati keajaiban-keajaiban di sepanjang jalan.

Bosan

ada yang mengetuk isi kepala ini... hmm...terdengar seperti yang biasanya, 3650 kali terulang (sungguh membosankan). tapi tidak ada yang saling membicarakan.

satu meja berbentuk persegi, kita semua saling mengisi kursi. lampu bohlam kuning redup memancar ditengah meja, aku mengepal tangan sambil menyangga dagu. nyanyian yang sama mengalun, senandung yang sama mulai mendayu-dayu (sama membosankan)

3651 kali terulang (tetap bosan)
nyanyian yang sama mengalun, sekarang lebih mendramatisir 3652 kali terulang (masih membosankan)

nyanyian yang sama mengalun, nada berdetak lebih agressif 3653 kali terulang (jedaku untuk berkomentar)

sisa debu jalanan mendarat dimeja kami, dan air mukaku sedikit geram dan aku diam. ingin rasanya pergi dari sini, bosan rasanya aku mendengarkan semua nyanyian ini seperti halnya permen karet yang sudah tiga hari masih kunyah.

hambar datar malas jenuh

ah, aku harus keluar dari sini.

Mereka membunuhku perlahan-lahan


Aku dengan membawa tubuhku sendiri, berpergian sesuka hatiku. Membuang jauh tanggung jawabku, karena aku sungguh ingin bebas untuk saat ini. Benturan masalah aku usahakan seminimal mungkin, aku saat ini enggan berkonflik.
Semua orang yang aku temui selalu bercerita cinta, dari mulai membanggakan dapat seseorang yang ia inginkan atau hanya sekedar piala yang hanya akan disimpan di etalase ruang tamu sebagai lambang kejayaan. Tapi yang aku temui lebih sering cerita yang tragis semuanya menceritakan cinta yang tak terbalas. Uh, jengahnya kepalaku ini. Sudah beberapa hari aku dikepung dengan cerita yang seperti itu melulu. Membuat lelucon sendiri dan akhirnya mereka ditertawakan oleh leloconnya sendiri. Aku sama seperti mereka. Aku kalah dan memang begitu jadinya. Aku harus menerima kenyataan agar aku tidak merasa selalu hebat. Yang diperlukan hanyalah mempersiapkan kekalahan.
Seperti apa kata sahabatku “ aku hanya ingin mencari cinta yang bersahaja, dan engga merusak struktur sosial yang ada. Pada akhirnya juga konsep hidup tentang tebar tuai pun akan menjawabnya”
Hmm…aku sangat sepakat dengan apa yang ia lontarkan. Jika aku menebar kebaikan maka kebaikan itu pula yang akan aku tuai. Danruang sosial yang ada akan tetap terjaga sehat. Mencoba lebih memutar otak saja, sekarang untuk membuat lelocon yang berbeda dan menjaga lidah agar tidak melontarkan lelucon yang sama jadinya yah, sedikit lebih kreatif.
Kita semua manusia yang mempunyai sisi sentimentil, segagahnya otong koil pada akhirnya dia juga bisa manja sama pasangannya dan membicarakan cinta. Tapi untuk hari ini aku ingin menyimpan cinta, maaf tidak ada cinta hari ini.

From Bandung With Camera

Yesterday my friend went to bandung, as usual the camera is not far from the eyes and hands, even then he did not invite me, even me in order to upload this picture, hahahhahahha



Stage 1


Stage 2


Stage 3


Stage 4

Minggu, 04 April 2010

Film Effect very interesting if the observe, I started to like this



I can only see and feel, this is an integrated feature of the color of it ...!

Anger Brought By Disease





WORLD SILENT DAY

Time to pause

250 movies i should see before i die


yes, im a film-movie goers. i took this list from imdb.com. let's see what movies i've watched so far.


1. The Shawshank Redemption (1994)

2. The Godfather (1972)

3. The Godfather: Part II (1974)
4. Il buono, il brutto, il cattivo. (1966)
5. Pulp Fiction (1994)
6. Schindler's List (1993)
7. 12 Angry Men (1957)
8. One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975)
9. The Dark Knight (2008)
10. Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back (1980)
11. The Lord of the Rings: The Return of the King (2003)
12. Star Wars (1977)
13. Casablanca (1942)
14. Goodfellas (1990)
15. Shichinin no samurai (1954)
16. Cidade de Deus (2002)
17. Fight Club (1999)
18. Raiders of the Lost Ark (1981)
19. Rear Window (1954)
20. The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001)
21. The Usual Suspects (1995)
22. Psycho (1960)
23. C'era una volta il West (1968)
24. The Silence of the Lambs (1991)
25. The Matrix (1999)
26. Memento (2000)
27. Se7en (1995)
28. It's a Wonderful Life (1946)
29. The Lord of the Rings: The Two Towers (2002)
30. Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb (1964)
31. Sunset Blvd. (1950)
32. North by Northwest (1959)
33. Citizen Kane (1941)
34. Léon (1994)
35. Avatar (2009)
36. Apocalypse Now (1979)
37. American Beauty (1999)
38. American History X (1998)
39. Forrest Gump (1994)
40. Taxi Driver (1976)
41. Vertigo (1958)
42. Lawrence of Arabia (1962)
43. Terminator 2: Judgment Day (1991)
44. WALL·E (2008)
45. Le fabuleux destin d'Amélie Poulain (2001)
46. Alien (1979)
47. Saving Private Ryan (1998)
48. A Clockwork Orange (1971)
49. The Shining (1980)
50. Paths of Glory (1957)
51. The Departed (2006)
52. To Kill a Mockingbird (1962)
53. The Pianist (2002)
54. Aliens (1986)
55. Sen to Chihiro no kamikakushi (2001)
56. Das Leben der Anderen (2006)
57. M (1931)
58. Double Indemnity (1944)
59. Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004)
60. Chinatown (1974)
61. Requiem for a Dream (2000)
62. The Third Man (1949)
63. L.A. Confidential (1997)
64. Reservoir Dogs (1992)
65. The Treasure of the Sierra Madre (1948)
66. Das Boot (1981)
67. Monty Python and the Holy Grail (1975)
68. Inglourious Basterds (2009)
69. El laberinto del fauno (2006)
70. City Lights (1931)
71. Up (2009)
72. The Bridge on the River Kwai (1957)
73. Raging Bull (1980)
74. The Prestige (2006)
75. Singin' in the Rain (1952)
76. 2001: A Space Odyssey (1968)
77. La vita è bella (1997)
78. Back to the Future (1985)
79. Some Like It Hot (1959)
80. Der Untergang (2004)
81. Slumdog Millionaire (2008)
82. The Maltese Falcon (1941)
83. Modern Times (1936)
84. Gran Torino (2008)
85. Amadeus (1984)
86. Rashômon (1950)
87. Full Metal Jacket (1987)
88. Nuovo cinema Paradiso (1988)
89. All About Eve (1950)
90. Braveheart (1995)
91. Once Upon a Time in America (1984)
92. The Elephant Man (1980)
93. Sin City (2005)
94. The Green Mile (1999)
95. Metropolis (1927) 35,641
96. Rebecca (1940) 32,554
97. The Great Dictator (1940)
98. The Apartment (1960)
99. The Sting (1973)
100. Indiana Jones and the Last Crusade (1989)
101. The Great Escape (1963)
102. District 9 (2009)
103. Gladiator (2000)
104. Star Wars: Episode VI - Return of the Jedi (1983)
105. Batman Begins (2005)
106. Ladri di biciclette (1948)
107. Jaws (1975)
108. Unforgiven (1992)
109. Hotel Rwanda (2004)
110. Blade Runner (1982)
111. Mr. Smith Goes to Washington (1939)
112. No Country for Old Men (2007)
113. Die Hard (1988)
114. On the Waterfront (1954)
115. Touch of Evil (1958)
116. Oldboy (2003)
117. Det sjunde inseglet (1957)
118. Fargo (1996)
119. The Wizard of Oz (1939)
120. Mononoke-hime (1997)
121. Strangers on a Train (1951)
122. Per qualche dollaro in più (1965)
123. Heat (1995)
124. Donnie Darko (2001)
125. Cool Hand Luke (1967)
126. The Wrestler (2008)
127. High Noon (1952)
128. There Will Be Blood (2007)
129. Notorious (1946)
130. The Manchurian Candidate (1962)
131. The Sixth Sense (1999)
132. Annie Hall (1977) 60,111
133. The Deer Hunter (1978)
134. Kill Bill: Vol. 1 (2003)
135. Platoon (1986)
136. The General (1926)
137. Snatch. (2000)
138. The Big Sleep (1946)
139. Ben-Hur (1959) 53,874
140. Into the Wild (2007)
141. Million Dollar Baby (2004)
142. The Big Lebowski (1998)
143. Yojimbo (1961)
144. Ran (1985)
145. Star Trek (2009)
146. It Happened One Night (1934)
147. The Bourne Ultimatum (2007)
148. Life of Brian (1979)
149. Butch Cassidy and the Sundance Kid (1969)
150. The Lion King (1994)
151. Finding Nemo (2003)
152. Smultronstället (1957)
153. Witness for the Prosecution (1957)
154. Trainspotting (1996)
155. The Graduate (1967)
156. Stand by Me (1986)
157. Gone with the Wind (1939)
158. Toy Story (1995)
159. The Terminator (1984)
160. Groundhog Day (1993)
161. Ratatouille (2007)
162. Scarface (1983)
163. Amores perros (2000)
164. The Thing (1982)
165. 8½ (1963)
166. Gandhi (1982)
167. Dog Day Afternoon (1975)
168. V for Vendetta (2005)
169. The Grapes of Wrath (1940)
170. The Gold Rush (1925)
171. Twelve Monkeys (1995)
172. Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998)
173. Les diaboliques (1955)
174. The Night of the Hunter (1955)
175. Le salaire de la peur (1953)
176. The Princess Bride (1987)
177. The Incredibles (2004)
178. Casino (1995)
179. Kind Hearts and Coronets (1949)
180. The Killing (1956)
181. Children of Men (2006)
182. Judgment at Nuremberg (1961)
183. The Wild Bunch (1969)
184. Hotaru no haka (1988)
185. In Bruges (2008)
186. The Exorcist (1973)
187. The Best Years of Our Lives (1946)
188. Le notti di Cabiria (1957)
189. The Hustler (1961)
190. Sunrise: A Song of Two Humans (1927)
191. Harvey (1950)
192. The Kid (1921)
193. Ed Wood (1994)
194. King Kong (1933)
195. Good Will Hunting (1997)
196. Letters from Iwo Jima (2006)
197. Dial M for Murder (1954)
198. Rosemary's Baby (1968)
199. Big Fish (2003)
200. The Curious Case of Benjamin Button (2008)
201. Shadow of a Doubt (1943)
202. Låt den rätte komma in (2008)
203. Brief Encounter (1945)
204. A Streetcar Named Desire (1951)
205. Kill Bill: Vol. 2 (2004)
206. Stalag 17 (1953)
207. Crash (2004/I)
208. Sleuth (1972)
209. Magnolia (1999)
210. Duck Soup (1933)
211. The African Queen (1951)
212. Rocky (1976)
213. Le scaphandre et le papillon (2007)
214. Mystic River (2003)
215. Bonnie and Clyde (1967)
216. Manhattan (1979)
217. Rope (1948)
218. Network (1976)
219. Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003)
220. Wo hu cang long (2000)
221. Little Miss Sunshine (2006)
222. La strada (1954)
223. Changeling (2008)
224. Patton (1970)
225. (500) Days of Summer (2009)
226. The Adventures of Robin Hood (1938)
227. The Conversation (1974)
228. Planet of the Apes (1968)
229. The Nightmare Before Christmas (1993)
230. Shaun of the Dead (2004)
231. Glory (1989)
232. Spartacus (1960)
233. All Quiet on the Western Front (1930)
234. La battaglia di Algeri (1966)
235. The Lady Vanishes (1938)
236. The Philadelphia Story (1940)
237. Barry Lyndon (1975)
238. Mulholland Dr. (2001)
239. Monsters, Inc. (2001)
240. Who's Afraid of Virginia Woolf? (1966)
241. Tonari no Totoro (1988)
242. Toy Story 2 (1999)
243. Anatomy of a Murder (1959)
244. His Girl Friday (1940)
245. Brazil (1985)
246. Arsenic and Old Lace (1944)
247. Casino Royale (2006)
248. Mou gaan dou (2002)
249. The Day the Earth Stood Still (1951)

250. Blood Diamond (2006)

gee, i feel so small. you know, most of those movie are kinda old movie. it's rare to be distributed in Indonesia. x)